Selasa, 01 Maret 2016

Sejarah Electronic Dance Music


EDM tak langsung besar sejak lahir. Genre musik ini mengalami sejumlah pasang surut sampai akhirnya meraih popularitas. Sejarah EDM bermula dari tahun 1970. "This is (EDM) is the new rock and roll!" ucap Rawley Bornstein, MTV music and talent programmer.
Yap, EDM sudah nggak segmented lagi. Sekarang, hampir setiap menit radio-radio memutar lagu-lagu EDM. Para DJ pun sudah seperti rockstar. Nama-nama seperti Zedd, Avicii, Skrillex, dan Daft Punk pasti sudah akrab di telinga kita.
Tapi kamu tau, nggak, sih, EDM itu nggak sebatas David Guetta, Swedish House Mafia, atau Deadmau5 saja? EDM punya sejarah panjang dan nggak seputar progressive house atau dance-pop, dubstep, dan rnb yang kita kenal sekarang. Sebelum dimainkan di stadion dan festival besar, EDM dulu hanya dimainkan di klub malam kecil.
EDM atau Electronic Dance Music adalah musik electronic yang diproduksi untuk diputar di klub malam, atau di tempat yang digunakan untuk berdansa. Electronic Dance Music biasanya dikategorikan berdasarkan beat per minute(bpm). Tempo EDM paling lambat berkisar antara 60-90bpm, sedangkan genre seperti speedcore bisa melampaui lebih dari 240bpm.
Pergerakan EDM muncul saat musik disco mulai meninggalkan proses penggarapan musik secara orkestrasi tradisional, dan mulai menggunakan alat musik electronic seperti synthesizer dan drum machine pada 1970-an. Di era itu, banyak produser dan band ber eksperimen dengan suara electronic. Mereka mulai berani menggunakan sampler dan sequencer ke dalam musik. Beberapa musisi yang dikenal di era ini adalah Giorgio Moroder dan Kraftwerk. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar