Kamis, 03 Maret 2016

Musik EDM Menjadi Trend

Awalnya, EDM tidak begitu mendapat sorotan, baik oleh pers maupun penggemar musik di Amerika. Ketika itu, EDM dipasarkan dengan istilah electronica selama pertengahan hingga akhir 1990-an. Baru pada pertengahan 1990- an, beberapa musisi seperti Prodigy dan The Chemical Brothers mulai mendapatkan perhatian dari pendengar, kritikus musik, dan produser musik mainstream. Hal ini membuka peluang bagi pemain besar di industri musik untuk bekerja sama dengan artis EDM, dan produser musik mainstream untuk bereksperimen dengan sound elektronik.
Penggunaan komputer mulai banyak digunakan musik elektronik pada era 1990- an ini. Dengan perkembangan teknologi dan komputer, membuat semakin banyak orang dapat memproduksi musik elektronik mereka sendiri. Wilayah Eropa terutama Jerman menjadi saksi kemunculan DJ dan produser musik elektronik ternama.
Paul Van Dyk jadi salah satu nama penting dalam dunia musik elektronik khususnya subgenre musik trance pada era 1990- an. Beberapa musiknya yang terkenal adalah remix lagu Love Stimulation karya Humate dan hit single Paul yang berjudul For an Angel.

Di era 2000-an mulai muncul juga berbagai sub-genre seperti trap (hip-hop elektronik), dubstep, nu-disco, dan electro house. Salah satu artis yang mulai terkenal adalah duo asal Prancis Daft Punk artis EDM beraliran nu-disco. Nama lain yang tidak asing di era ini yaitu Calvin Harris, David Guetta, Deadmau5, dan Avicii. Selain itu, ada pula genre trap yang mulai dikenal dengan kemunculan duo DJ Flosstradamus di era 2000-an.
Pada tahun 2010 ke atas, mulai terkenal aliran dubstep. Begitu juga dengan electro house kian bermunculan di jaman 2010-an. Genre electro pop pun semakin dikenal masyarakat. Para DJ 2000-an terlihat sering melakukan kolaborasi dengan penyanyi-penyanyi ternama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar