Kamis, 03 Maret 2016

Berbisnis Melalui Musik


Dewasa ini musik seakan menjadi kebutuhan yang tak terlepas dari kehidupan. Mulai dari anak muda, dewasa hingga tua menyukai musik sebagai bagian dari irama kehidupan. Selain itu, musik tak lagi hanya sebatas hiburan, namun bahkan dapat dimanfaatkan sebagai karir dan bisnis. 
Fakta ini tentunya mendorong banyak kalangan memanfaatkan musik sebagai lahan investasi masa depan yang menjanjikan bagi para pecinta musik baik lewat kreatifitas ataupun kemampuannya. Berikut sejumlah bidang bisnis musik yang dapat Anda garap.
#Kursus musik/vokal
Pasangan selebriti Judika dan Dumariris adalah salah satu contoh yang tengah mengembangkan bisnis kursus musik dan vokal. Meski terbilang masih berusia muda, namun usaha ini diharapkan dapat semakin berkembang ke depan. Namun tak dipungkiri bahwa modal yang besar akan menjadi kendala lantaran harus memikirkan berbagai hal seperti tempat, alat musik, pengajar dan guru. Namun jangan pesimis dulu! Anda dapat menyiasatinya dengan bergabung dengan teman sesame pecinta musik dan manfaatkan tenaga sendiri niscaya dapat memberi hasil yang baik.
#Jual alat musik modern/tradisional
Banyak sudah yang berhasil lewat bisnis musik tradisional ataupun modern ini. Salah satu diantaranya Ikrar Mallarangeng yang telah sukses membangun usaha bagi masa depannya lewat hasil kreatifnya memproduksi alat musik tradisional. Bila Anda benar-benar berbakat sebagai seniman atau musisi, cobalah untuk menanbung masa depan Anda lewat usaha ini.  
#Jual musik digital
Kehadiran media sebagai salah satu sumber utama untuk dapat menikmati berbagai ragam genre musik, menjadikan eksistensi musik digital menjadi sangat penting. Fakta yang menunjukkan bahwa setiap orang dapat mendownload sekitar 13.000 lagu setiap menitnya lewat situs penjualan online itunes menjadi fenomena yang luar biasa di dunia. Musik digital ini diramalkan akan menjadi sektor ekonomi kreatif masa depan yang mengintegrasikan komunikasi dengan musik dan hiburan.
#Bisnis sekolah musik
Punya usaha sekolah musik menjadi sangat populer. Pasalnya, musik menjadi pilihan bagi banyak anak muda jaman sekarang lewat berbagai ajang-ajang pencarian bakat bermusik. Usaha ini juga menjadi salah satu prospek hidup yang menjanjikan di kemudian hari. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah menentukan segmen pasar, kurikulum sekolah, tenaga pengajar serta jenis alat musiknya.
Bila sudah menyadari potensi Anda di bidang musik, maka manfaatkan kemampuan tersebut sebagai sumber pendapatan bagi masa depan Anda.

Musik EDM Menjadi Trend

Awalnya, EDM tidak begitu mendapat sorotan, baik oleh pers maupun penggemar musik di Amerika. Ketika itu, EDM dipasarkan dengan istilah electronica selama pertengahan hingga akhir 1990-an. Baru pada pertengahan 1990- an, beberapa musisi seperti Prodigy dan The Chemical Brothers mulai mendapatkan perhatian dari pendengar, kritikus musik, dan produser musik mainstream. Hal ini membuka peluang bagi pemain besar di industri musik untuk bekerja sama dengan artis EDM, dan produser musik mainstream untuk bereksperimen dengan sound elektronik.
Penggunaan komputer mulai banyak digunakan musik elektronik pada era 1990- an ini. Dengan perkembangan teknologi dan komputer, membuat semakin banyak orang dapat memproduksi musik elektronik mereka sendiri. Wilayah Eropa terutama Jerman menjadi saksi kemunculan DJ dan produser musik elektronik ternama.
Paul Van Dyk jadi salah satu nama penting dalam dunia musik elektronik khususnya subgenre musik trance pada era 1990- an. Beberapa musiknya yang terkenal adalah remix lagu Love Stimulation karya Humate dan hit single Paul yang berjudul For an Angel.

Di era 2000-an mulai muncul juga berbagai sub-genre seperti trap (hip-hop elektronik), dubstep, nu-disco, dan electro house. Salah satu artis yang mulai terkenal adalah duo asal Prancis Daft Punk artis EDM beraliran nu-disco. Nama lain yang tidak asing di era ini yaitu Calvin Harris, David Guetta, Deadmau5, dan Avicii. Selain itu, ada pula genre trap yang mulai dikenal dengan kemunculan duo DJ Flosstradamus di era 2000-an.
Pada tahun 2010 ke atas, mulai terkenal aliran dubstep. Begitu juga dengan electro house kian bermunculan di jaman 2010-an. Genre electro pop pun semakin dikenal masyarakat. Para DJ 2000-an terlihat sering melakukan kolaborasi dengan penyanyi-penyanyi ternama.

Selasa, 01 Maret 2016

Genre Dalam EDM

Siapa sih sekarang yang belum pernah dengar nama David Guetta atau Calvin Harris? Mereka salah sedikit dari sekian banyak DJ yang sudah mempopulerkan electronic dance music (EDM) alias musik dugem di tangga musik arus utama berbagai radio dunia. Tapi kamu tahu nggak kalau EDM itu punya banyak genre? Beberapa di antaranya pantas banget buat kamu eksplorasi!

1. House Music
House music sendiri merupakan genre dalam musik EDM yang paling banyak diterima oleh publik. Hampir semua musik Top 40 dipengaruhi house music, begitu pula sebaliknya. Genre musik ini berasal dari kota Chicago, Amerika. Kata “house” sendiri diambil dari nama sebuah kelab malam di kota itu, The Warehouse.
Ciri khas house music adalah tempo yang upbeatgroovy dan kadang didominasi oleh kord piano dengan tempo sekitar 126-128 beats per minute (BPM). Saking populernya, genre ini punya berbagai macam sub-genre tersendiri:
  • Acid House: House music dengan sedikit pengaruh trance dan techno. Temponya sedikit lebih cepat daripada musik dari genre yang sama pada umumnya. Biar lebih paham, coba dengar track dari James “Jack Rabbit” Martin yang ini.
  • Electro House: Deadmau5, David Guetta dan Zedd merupakan sebagian DJ Electro House yang sedang naik daun. Hampir semua musik Electro House memiliki “drop”, seperti trackmilik Strobe milik Deadmau5 ini.
2. Trance
Trance merupakan genre EDM yang berkembang di Jerman pada awal dekade 90-an. Karakteristik utama musik ini ialah tempo yang berkisar dari 125-160 BPM serta alur yang naik turun. Secara harfiah, trance berarti keadaan ketika kamu berada di alam bawah sadar. Sesuai namanya, musik trance ini bisa bikin kamu terhipnotis dan merasa senang atau sedih. Sensasi emosional ini tercipta melalui kombinasi berbagai ritme dan layer musik, dengan melodi dan vokal yang repetitif.
Kalau kamu penasaran, coba deh dengerin beberapa musik trance yang ada di bawah ini:
Udah memutar semuanya? Kemungkinan besar kamu bakal memperhatikan kalau musik tranceitu banyak ragamnya. Tinggal pilih sub-genre mana yang pas di telinga kamu.

3. Techno
Genre ini sendiri muncul di Detroit pada awal 1980. Sebagai bagian dari EDM, ciri khas musiktechno ialah penggunaan berbagai teknologi baru dalam dunia musik. Sebagian besar musiktechno merupakan kombinasi synthesizer, hentakan drum, serta sequencer.
Di bawah ini ada beberapa DJ yang dikenal dengan pengaruh techno di setiap setnya:
Techno juga punya sub-genre, yaitu minimal technoMinimal techno menggunakan sampling musik yang lebih sedikit dan repetitif. Mottonya: less is more. Tertarik? Coba dengarkan Droplex – Dance dan Daniel Portman – Rock the Funk.

4. Dubstep
Dubstep pertama kali diperkenalkan di London pada akhir tahun 90-an. Musik ini punya soundyang khas serta komposisi bass yang nggak beraturan dan terdistorsi.
Dubstep tidak cuma dimonopoli sama Skrillex aja. Ada banyak musisi dubstep lain yang harus kamu dengarkan. Coba deh simak beberapa track ber-genre dubstep yang ada di bawah ini:

Sebenarnya masih banyak genre-genre EDM lain di luar sana, tapi semoga yang diulas di atas cukup sebagai pengantar.

Sejarah Electronic Dance Music


EDM tak langsung besar sejak lahir. Genre musik ini mengalami sejumlah pasang surut sampai akhirnya meraih popularitas. Sejarah EDM bermula dari tahun 1970. "This is (EDM) is the new rock and roll!" ucap Rawley Bornstein, MTV music and talent programmer.
Yap, EDM sudah nggak segmented lagi. Sekarang, hampir setiap menit radio-radio memutar lagu-lagu EDM. Para DJ pun sudah seperti rockstar. Nama-nama seperti Zedd, Avicii, Skrillex, dan Daft Punk pasti sudah akrab di telinga kita.
Tapi kamu tau, nggak, sih, EDM itu nggak sebatas David Guetta, Swedish House Mafia, atau Deadmau5 saja? EDM punya sejarah panjang dan nggak seputar progressive house atau dance-pop, dubstep, dan rnb yang kita kenal sekarang. Sebelum dimainkan di stadion dan festival besar, EDM dulu hanya dimainkan di klub malam kecil.
EDM atau Electronic Dance Music adalah musik electronic yang diproduksi untuk diputar di klub malam, atau di tempat yang digunakan untuk berdansa. Electronic Dance Music biasanya dikategorikan berdasarkan beat per minute(bpm). Tempo EDM paling lambat berkisar antara 60-90bpm, sedangkan genre seperti speedcore bisa melampaui lebih dari 240bpm.
Pergerakan EDM muncul saat musik disco mulai meninggalkan proses penggarapan musik secara orkestrasi tradisional, dan mulai menggunakan alat musik electronic seperti synthesizer dan drum machine pada 1970-an. Di era itu, banyak produser dan band ber eksperimen dengan suara electronic. Mereka mulai berani menggunakan sampler dan sequencer ke dalam musik. Beberapa musisi yang dikenal di era ini adalah Giorgio Moroder dan Kraftwerk.